Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 11:05:13【Resep Pembaca】298 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(474)
Artikel Terkait
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan
- Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
- Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025
- Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global
- Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG
- Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars
- Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2

Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional

Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi

Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA

Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia

Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura